K 1 K 2 K 2 K 3 K 10 K 9 K 8 K 6 K 5 K 4 K 7
”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ” ”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ” ”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ”

28 April, 2012

NRG KEMENAG

Nomor Registrasi Guru (NRG) Kemenag bagi guru yang telah lulus sertifikasi bisa di cari  disini

25 April, 2012

PENDIDIKAN KARAKTER


Setidaknya, ada tiga hal penting dan mendasar yang perlu segera diagendakan agar pendidikan karakter benar-benar bisa diimplementasikan ke dalam institusi pendidikan kita.
Pertama, membangun keteladanan elite bangsa. Sudah bertahun-tahun lamanya, semenjak rezim Orba berkuasa, negeri ini telah kehilangan sosok negarawan yang bisa menjadi teladan dan anutan sosial dalam perilaku hidup sehari-hari. Kaum elite kita, diakui atau tidak, hanya pintar ngomong di atas mimbar pidato, tetapi implementasi tindakannya ibarat “jauh panggang dari api”. Mereka ngomong “berantas korupsi dan mafia hukum”, tetapi realitas yang terjadi justru proses pembiaran terhadap perilaku-perilaku jahat dan korup. Mereka berteriak “membela wong cilik”, tetapi kenyataan yang terjadi justru peminggiran peran dan penggusuran rakyat kecil di mana-mana. Insitusi pendidikan tak akan banyak maknanya apabila kaum elite kita hanya berada “di atas menara gading kekuasaan”, miskin keteladanan, dan hanya sibuk bermain akrobat untuk mempertahankan kekuasaan semata.
Kedua, memberdayakan guru. Secara jujur harus diakui, profesi guru, semenjak disahkannya UU Guru dan Dosen, menjadi lebih “bergengsi” dan bermartabat. Setidak-tidaknya, guru yang dinyatakan sudah lulus sertifikasi sudah bisa menikmati tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok. Namun, sesungguhnya bukan hanya semata-mata tingkat kesejahteraan yang dibutuhkan guru, melainkan juga pemberdayaan dari ranah kompetensi yang selama ini masih menyisakan tanda tanya. Empat kompetensi –profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial– yang menjadi syarat wajib bagi guru profesional belum sepenuhnya bisa diimplementasikan dalam perilaku dan kinerja guru sehari-hari. Belum lagi persoalan perlindungan dan advokasi terhadap kinerja guru yang dianggap masih lemah, sehingga guru belum sepenuhnya mampu menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Yang tidak kalah penting, guru juga perlu terus diberdayakan dalam soal pengembangan pendidikan karakter lintas-mata pelajaran. Artinya, pendidikan karakter bukan hanya semata-mata menjadi tanggung jawab guru PKn atau Agama saja, melainkan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kinerja guru secara menyeluruh dan terpadu.
Ketiga, dukungan lingkungan sosial, kultural, dan religi terhadap keberlangsungan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan. Di tengah situasi peradaban yang makin abai terhadap nilai-nilai akhlak dan budi pekerti, institusi pendidikan tak bisa sepenuhnya “otonom” dan berjalan sendiri tanpa “intervensi” lingkungan. Segenap elemen bangsa, mulai tokoh masyarakat, agama, hingga media, perlu memberikan dukungan penuh dan optimal terhadap implementasi pendidikan karakter. Media televisi yang selama ini telah menjadi “tuhan” baru di kalangan anak-anak dan remaja perlu menjalankan fungsinya sebagai pencerah peradaban dengan memberikan suguhan dan tayangan yang edukatif. Jangan sampai anak-anak yang tengah “memburu jati diri” dicekoki dengan tayangan sinetron mistik atau entertaintment yang serba glamor, hingga membuat anak-anak bangsa di negeri ini makin kehilangan pegangan dan basis pendidikan karakter dalam hidup dan kehidupannya.

24 April, 2012

PEMBINAAN GURU DPK OLEH PPAI KECAMATAN KARANGGENENG

Sejalan dengan Regulasi Pemerintah pada Permendiknas 30 Tahun 2011,tentang beban kerja guru,
berkaitan dengan kedisiplinan Guru atau Pegawai PNS terutama para Guru DPK di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Lamongan oleh PPAI Kecamatan Karanggeneng, mengadakan Pembinaan terhadap para Guru yang ditugaskan di Madrasah Swasta. Dalam penyampaian yang diutarakan PPAI (Mustari,M.Ag.) mengatakan , hendaknya para guru DPK untuk melaksaanakan Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan jam kerja sebagai PNS, mulai dari ketika berangkat/masuk kerja sampai dengan jam pulang juga harus sesuai dengan Peraturan atau Undang Undang tersebut. Disampaikan juga bahwaa PNS merupakan Abdi Negara dan Masyarakat yang selalu harus memberikan pelayanan yang prima, lebih lebih menyangkut masa depan anak bangsa di lembaga pendidikan. Disampaikan pula bahwa tugas guru memang berat, tapi dengan tugas dan pengabdian yang di emban lebih baik dibanding dengan para guru swasta lainnya.Oleh sebab itu para PNS diharapkan lebih meningkatkan kinerjanya. Sementara itu juga PPAI ( H.Abdul Wahid, MA ) menegaskan pula selain gaji yang diterima Guru PNS saat ini juga mendapatkan tunjangan sertifikasi , jadi kinerja PNS harus lebih baik dari guru swasta.

22 April, 2012

PENAMPILAN SEORANG GURU


Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan dianggap sebagai orang yang berperanan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang merupakan percerminan mutu pendidikan. Keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas dari pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal yang membawa dampak pada perubahan kinerja guru. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang dapat diungkap tersebut antara lain: 
1.    Kepribadian dan dedikasi 
Setiap gurumemiliki pribadi   masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang guru dengan lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah abstrak, yang hanya dapat dilihat dari penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah , baik yang ringan maupun yang berat. Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik, artinya seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu, dengan kata lain baik tidaknya citra seseorang ditentukan oleh kepribadiannya. 
2.    Penampilan atau cara berpakaian 
Cara berbakaian guru didalam penampilan juga mencerminkan sikap kepribadian juga. Setiap kali guru mengajarkan kebaikan, cara berpakaian yang baik, disaat itulah guru harus berpenampilan sebagaimana layaknya seorang guru. Mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki siswa atau murid akan memperhatikan bagaimanakah penampilan guru mereka. Apakah tatanan rambut yang berantakan, baju dan celana yang kusut, sepatu kusam , anak didik selalu memperhatikan, lebih-lebih anak di kelas rendah. Pakaian atau busana yang rapi akan menambah rasa hormat siswa terhadap guru. Mereka akan sadar bahwa yang dihadapi adalah panutan yang harus dicontoh, Oleh sebab itulah mari kita sebagai pendidik atau guru yang akan mencetak sebuah kader penerus bangsa, penampilan dan kepribadian harus kita jaga , berusaha semaksimal mungkin baik dimata anak didik khususnya dan dimata masyarakat pada umumnya

17 April, 2012

GURU PROFESIONAL

Pendidik mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan tentunya dengan tidak melupakan komponen yang lain seperti kurikulum. Ploblematika yang saat ini terjadi adalah melihat apakah seorang pendidik/guru dapat dikatakan sebagai tenaga yang tergolong dalam tenaga profesi. Dari permasalahan tersebut kita melihat apakah seorang guru termasuk dalam tenaga pendidik professional,atau tidak. Mari kita melihat sekian dari komponen yang perlu disiapkan guru adalah penyiapan perangkat pembelajaran yang selalu ter update setiap akan melakukan kegiatan Pembelajaran,karena pekerjaan ini mudah bagi guru yang menyandang predikat guru profesi, Tapi kadang kenyataan lain dengan apa yang disandangnya, bahkan sama dengan mereka ketika belum memperoleh gelar/status itu. Nah sekarang ini sedang hangat-hangatnya peningkatan mutu pendidik yang secara langsung juga meningkatkan pendidikan Nasional yang menyerap dana dari APBN tidak sedikit.

PEMBELAJARAN PAKEM

Di Indonesia, pada umum, kita sudah lama mengutamakan pengetahuan, yang dipercaya adalah indikator kecerdasan bangsa. Tetapi selama beberapa tahun terakhir ini kita sudah terpaksa menghadapi beberapa isu yang mengancam perkembangan negara kita termasuk Jumlah Pengangguran, Lulusan Kita Kurang Kreatif, Inovatif, dan Tidal dapat Mandiri, dan isu-isu seperti Moral dan Karakter Bangsa – yang hanya dapat diatasi oleh pendidikan yang Holistik, Relevan dan Berarti. Kita sudah membaca banyak informasi dari luar negeri mengenai konsep “Knowledge-Based” Society yang diterjemahkan menjadi Society “yang Berbasis-Pengetahuan”. Tetapi pengetahuan saja, tanpa pikiran kritis, kemampuan analisis, sintesis, inovasi, dan kreativitas, dll. yang dikembangkan oleh pendidikan yang bermutu jelas tidak dapat mencapaikan bangsa yang cerdas. Kita kayaknya tidak memperhatikan faktor utama di negara-negara lain yang mendukung konsep “Knowledge-Based Society”, yaitu, mereka terus melaksanakan metodologi pembelajaran yang mengajak dan mengembangkan bangsa yang cerdas dan mampu menggunakan “knowledge” secara efektif, yaitu “Pembelajaran-Aktif dan Kontekstual” (PAKEM), yang adalah fondasi perkembangan SDM (manusia yang berkualitas, yang diberdayakan oleh pendidikan yang “Holistik dan Relevan” Kita sudah puluhan tahun menyaksikan bahwa program-program berbasis pelatihan guru di luar Madrasah-nya gagal meningkatkan kemampuan guru secara signifikan (sampai mutu pendidikan kita sudah menjadi krisis). Mengapa begini? Isu utama adalah motivasi guru untuk ikut program-program pelatihan begini (pada umum) adalah ekstrinsik (misalnya tinggal di hotel mewah, makanan disediakan, juga insentif eksrinsik yang lain-lain), bukan motivasi yang intrinsik yang mengutamakan profesionalisme. Juga seringkali guru-guru yang ikut kegiatan di luar Madrasah bukan guru yang terbaik atau mampu utuk mengimplementsikan perubahan (Change) dan gagal. Isu kedua adalah kebudayaan di Madrasah guru-nya sendiri yang seringkali tidak mendukung perubahan (kemajuan), jadi setelah program pelatihan sudah selesai mereka kembali ke Madrasahnya dan terus melaksanakan pembelajaran sesuai kebudayaan Madrasah (tanpa kemajuan). Kami sangat mengerti bahwa “kita dapat mengantar kuda ke sungai, tetapi kita tidak dapat memaksakan kuda-nya minum”. Jadi supaya kita adalah hemat dan efisien anggaran dan SDM kita, kita akan terfokus kepada Madrasah-Madrasah yang ingin mengarah ke Madrasah Berstatus “Madrasah Berkualitas“.

PENGUMUMAN LONGLIST CALON SERGUR 2012

Saat ini para guru di Lingkungan Kementerian Agama, khususnya di para guru di Kabupaten Lamongan sangat lega, setelah diumumkannya data longlist hasil pengumuman longlist yang pertama pada awal Januari 2012 yang lalu yang telah mengalami perubahan setelah adanya pendataan baru bagi guru yang belum terdaftar dalam longlist tersebut. Setelah diadakan pendataan/ pengajuan ulang bagi guru yang sudah dalam longlist maupun guru yang belum tercantum dalam longlist, akhirnya hasil dari pendataan itu telah di umumkan pada pertengahan bulan ini ( Pebruari 2012 ) melalui Blog MapendaKemenag Kabupaten Lamongan yang bisa di lihat hasilnya dengan cara didonload oleh semua para guru. Setidaknya para guru yang sudah ada di daftar longlis Sergur 2012 punya harapan besar terhadap program pemerintah dan bersiap-siap bilamana mereka dipanggil untuk ikut PLPG maupun PPG Namun ada beberapa guru dari lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Lamongan yang belum tercantum dalam pengumuman longlist tersebut, untuk menyikapi hal itu Mapenda Lamongan berkoordinasi dengan pihak pengawas pendidikan yang ada serta semua pihak Koordinator Kecamatan membantu para guru untuk melakukan pendataan lagi, hal ini dilakukan dalam rangka mengakomodir serta memperjuangkan nasip para guru , khususnya guru swasta ( Non PNS ) yang paling banyak dan tersebar di Kabupaten Lamongan.

UJI KOMPETENSI AWAL BAGI GURU CALON PESERTA SERTIFIKASI

Mulai tahun 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan uji kompetensi awal (UKA) bagi guru yang berhak ikut sertifikasi. Undangan UKA disebar untuk 300.000 guru di seluruh Indonesia, namun hingga Jumat (10/2/2012) baru 285.000 guru yang terdaftar ikut ujian tulis UKA. Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan UKA 2012 yang dilaksanaakn Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hadir antara lain sejumlah pimpinan lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPMP), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, yang membuka rapat korodinasi mengatakan pelaksaan UKA ini penting untuk memetakan kompetensi guru. “Sampai saat ini, kita belum punya peta kompetensi guru. Ini kesempatan untuk mendata kompetensi guru-guru yang ada, sehingga dapat dipakai secara ilmiah untuk meningkatkan kualitas guru,” kata Nuh. Nuh mengatakan, penyelenggaraan UKA merupakan ikhtiar untuk mendapatkan pendidik yang berkualitas. Kualitas guru berkontribusi penting untuk mendorong prestasi siswa. Terkait dengan kuota guru yang belum terpenuhi, Nuh meminta supaya sebanyak 15.000 kuota yang belum terisi dialihkan ke daerah lain yang masih memiliki guru yang layak ikut sertifikasi. Saat ini, ada sekitar 2,9 juta guru. Pelaksanaan UKA di tingkat kota/kabupaten pada 25 Februari. Pengumuman kelulusan 18 Maret. Para guru yang lulus tes berhak ikut pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG) selama 10 hari. Namun, mereka masih akan menjalani tes akhir, untuk menentukan apakah para guru layak mendapat sertifikat pendidik profesional atau tidak. Adapun guru yang tidak lulus UKA diberi kesempatan untuk mengulang tahun depan. Para guru ini dibantu untuk siap melaksanakan UKA berikutnya.

02 April, 2012

GURU MANUSIA YANG CERDAS

Guru,begitu penting,begitu lekat,begitu dekat dan lebih mirip Ujung tombak! ketimbang hanya “manusia yang cerdas” dan berpengalaman” dia begitu Tajam,begitu ramah dan ada yang begitu tegas,bahkan keras! tapi sekali lagi itu adalah Guru. Namun ada persoalan yang mendasar mengapa “Kita harus memajukan segi pendidikan berkarakter”.Ini mungkin memang suatu kalimat yang simple, ditengah gejolak negara yang angka , kebrutalan moralnya sudah sangat menghawatirkan. dan ini dibuktikan oleh survey -survey lembaga Korupsi seperti ICW, ataupun survey -survey yang dilakukan lembaga lain mengenai jumlah Angka Kekerasan, angka pengangguran , dan tak pelak lagi yang paling mempengaruhi untuk yang namanya “PENDIDIKAN” memang tanggung jawab moral bagi Semua , namun ini secara Legalitasnya menjadi tanggung jawab Seorang pendidik ,Guru jawabannya. Mungkin kawan-kawan dan Saudara saudara pernah baca Harian Kompas ,bahwa Kepala Badan Pengembangan SDM dan Penjamin Mutu Pendidikan mengatakan, rasio jumlah guru berbanding jumlah peserta didik di Indonesia merupakan yang “TERMEWAH” di dunia. Rasio di Indonesia, ungkapnya, sekitar 1:18. Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan negara maju seperti Korea (1:30), atau Jerman (1:20).Akan tetapi, ia mengakui, angka rasio yang “mewah” itu tidak diimbangi dengan sistem pendistribusian yang cukup baik. Menurutnya, kurangnya tenaga guru di berbagai daerah dipicu oleh sistem yang kurang baik dalam pendistribusian guru.