K 1 K 2 K 2 K 3 K 10 K 9 K 8 K 6 K 5 K 4 K 7
”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ” ”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ” ”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ”

01 April, 2014

Pejabat Kemenag Birokrat juga Pemimpin Umat

Pejabat Kementerian Agama (Kemenag) bukan hanya tokoh birokrasi tapi juga sekaligus menjadi tokoh umat. Dalam konteks luas, jangan-jangan justru ketokohan kita (pejabat Kemenag) lebih menonjol sebagai tokoh tokoh pemimpin umat ketimbang pemimpin birokrasi. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar saat penutupan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama Tahun 2013 di Jakarta, Sabtu malam ,28 September 2013,kemarin.
"Karena tokoh birokrasi mewakili hanya seputar jam kantor, tapi saya percaya bapak-bapak yang hadir pada kesempatan ini (Rakernas), kadang-kadang 24 jam untuk melayani masyarakat", ujar Wamenag .
Menurut Wamenag, peran ganda yang diperankan disamping sebagai tokoh birokrasi juga sebagai tokoh masyarakat atau tokoh umat sudah barangtentu harus terikat juga bukan hanya pada etika birokrasi tapi pada akhlak birokrasi itu sendiri. Birokrasi yang rasional, tapi akhlak birokrasi ini mungkin ada hal hal yang tidak terjangkau oleh etika birokrasi itu sendiri, tapi terjangkau oleh faktor agama yang melekat pada diri kita sendiri, sisi lain pada diri kita sebagai pemimpin umat.
" Karena selain menguasai meja kantor kita, kita juga diminta untuk memimpin mimbar dan mihrab, pemimpin mimbar tentu seorang pengkhutbah (khatib) memimpin mihrab berarti kita menjadi imam", terang Nasaruddi Umar .
Di dalam teori masyarakat kita di Indonesia terutama yang beragama Islam, lanjut Wamenag, siapa yang menguasai mimbar dan mihrab itu pasti ketokohannya tidak bisa diragukan , dan di era pemilukada ini vote getter itu dibutuhkan.
Oleh karena itu, terang Wamenag, disadari atau tidak, di dalam era demokrasi yang dikembangkan di Indonesia ini, kehadiran pejabat Kemenag baik ditingkat pusat maupun daerah itu pasti akan lebih di atas rata-rata ketimbang pejabat lain, sekalipun eselonnya itu lebih rendah sedikit. Salah satunya pejabat kUA, yang kalau kita bandingkan kurang lebih setara dengan sekretaris desa.
Tetapi lebih dari itu, perannya di masyarakat, sepertinya seorang camat tidak bisa berbuat apa-apa tanpa didampingi pejabat KUA kita. Bupati-pun tidak percaya diri pergi kemana-mana tanpa didampingi tokoh-tokoh Kemenag sampai ke tingkat provinsi pun.
"Pak gubernur seperti kurang percaya diri, timnya akan kurang manakala Kakanwil tidak hadir mendampingi, ini artinya, kehadiran pejabat Kemenag diitingkat pusat sampai daerah mendapat tempat khusus ", ujar Wamenag.
Selain itu menurut Wamenag, masih ada anggapan dari masyarakat, dari dulu pejabat Kemenag seolah-olah seperti malaikat, bersih, dan semuanya seperti serba bisa menjawab pertanyaan masyarakat, padahal kita juga pada sisi lain adalah manusia biasa. Namun, ada yang berlindung dibawah kemanusiaan biasa, ini seringkali menjadi titik atau lubang untuk mengecewakan masyarakat itu sendiri.
"Sebagai pejabat di lingkungan Kemenag, masyarakat menilai dan sekaligus mengekpektasikan kepada kita sebagai pribadi dan pejabat di Kemenag, terlalu berat dan besar ekspektasi masyarakat terhadap kita", ujar Wamenag.
Dalam arahan penutupan Rakernas yang diselenggarakan dari tanggal 26 s.d. 29 September 2013, Wamenag mengatakan bahwa Rakernas ini merupakan event paling penting dan event tertinggi di Kemenag.
"Ini sangat penting, tentu bukan hanya untuk memahami materi-materi baru yang telah disampaikan oleh narasumber, yang tidak kalah penting adalah mempertemukan wawasan, mempertemakan bahasan, dan yang penting juga memperkokoh solidaritas kecintaan kita sebagai aparat Kemenag", ujar Wamenag.
Rakernas ini juga menurut Wamenag harus dimaknai dalam banyak hal, selain memperoleh informasi baru dan sangat penting tapi juga mengasah gergaji, karena bila tidak pernah diasah bagaimana bisa untuk produktif.
"Kita tulis spirit baru melalui ketajaman, kekuatan (power) dan nanti kita pulang ketempat kita kerja masing-masing ada perubahan yang dirasakan oleh para staf", tukas Wamenag.
Sumber berita :  http://www.lkbkalimantan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar