K 1 K 2 K 2 K 3 K 10 K 9 K 8 K 6 K 5 K 4 K 7
”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ” ”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ” ”SELAMAT DATANG DI WEBSITE KKM KARANGGENENG ”

10 Oktober, 2012

PELATIHAN APLIKASI BOS 2012

MKKMI KARANGGENENG - Setiap kepala Madrasah di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, wajib mengetahui dan memahami pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS), sehingga bantuan tersebut benar-benar bermanfaat.

Kepala Kementerian Agama Kab Lamongan yang diwakili Bapak  Banjir Sidomulyo, M.Pd. pada acara pelatihan pengelolaan dana BOS di MIN Kawistolegi Karanggeneng, Selasa (09/10/12) mengatakan, pemahaman tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya deviasi dalam pengelolaan dana BOS.

"Daerah rugi dua kali bila dana BOS tidak dimanfaatkan semestinya, pertama uangnya hilang dan kedua nilai kemanfaatan yang tidak optimal," tuturnya.

Pelatihan yang dibuka Kasi Mapenda Kabupaten Lamongan itu diikuti 108 orang yang terdiri dari kepala madrasah dan bendahara madrasah dari tingkat MI  dalam 3 kecamatan yakni Kec. Karanggeneng, Sukodadi dan Kalitengah.
BOS yang dimulai sejak Juli 2005 lalu merupakan program nasional untuk membantu percepatan penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bertujuan meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan, dan meringankan biaya sekolah bagi siswa dari keluarga mampu.

Bagi kebanyakan sekolah dan madrasah di Indonesia, dana BOS merupakan komponen terbesar pemasukan dana yang diterima sekolah/ madrasah  sekaligus.

Sekda Khairul Asmara mengungkapkan pentingnya dilakukan peningkatan keterampilan BOS, khususnya dalam menyusun perencanaan dan penganggaran di tingkat sekolah/madrasah guna memaksimalkan, efisiensi dan efektivitas pemanfaatan dana.

Dengan demikian, menurut Banjir Sidomulyo, M.Pd, program BOS harus menjadi sarana penting untuk peningkatan pemberdayaan madrasah dalam rangka peningkatan akses mutu dan manajemen madrasah.

Karenanya, Banjir Sidomulyo, M.Pd, menekankan, bagi para peserta pelatihan agar mengikuti dan menyimak setiap materi yang diberikan. "Jangan sampai hanya menjadi kegiatan yang sifatnya normatif dan formalitas saja," imbuhnya.

Lebih dari itu, ia mengharap kegiatan tersebut dapat menjadi pemacu semangat bagi para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.

Terlepas dari harapan pemanfaatan dana BOS, Banjir Sidomulyo, M.Pd,  juga mencermati pengelolaan dana BOS yang relatif masih belum efektif dan belum sepenuhnya tepat sasaran, sehingga kucuran dana yang begitu besar belum dapat dioptimalkan manfaatnya.

Selain itu, pihak madrasah juga semestinya mampu mengkatalisasi partisipasi masyarakat untuk membangun sekolahnya, sebab sehebat apapun fasilitas yang dimiliki sekolah, tanpa adanya partisipasi warga, maka upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak berjalan maksimal.

"Melalui pelatihan ini diharapkan para kepala madrasah semakin memiliki kemampuan manajerial dalam mengelola dana BOS dan membangun akses dengan lingkungan luar madrasah, sehingga masyarakat ikut berpatisipasi," tandas Banjir Sidomulyo, M.Pd,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar