Salam Silaturrahim.......... MKKMI Karanggeneng , ingin membantu Bapak Ibu yang akan menghadapi Ujian Kompetensi Awal ( UKA ) , kami akan berbagi materi soal yang mungkin Bapak / Ibu butuhkan sekedar untuk Referensi atau bahan pertimbangan bagaimana sih materi yang akan diujikan nantinya.
Oleh kare itu tanpa basa - basi silakan Bapak / Ibu melihat materi Soal Kompetensi Sosial, Semoga Bermanfaat...............
30 Mei, 2012
29 Mei, 2012
Soal Ujian UKA 2012
Salam Silaturrahim.......... MKKMI Karanggeneng , ingin membantu Bapak Ibu yang akan menghadapi Ujian Kompetensi Awal ( UKA ) , kami akan berbagi materi soal yang mungkin Bapak / Ibu butuhkan sekedar untuk Referensi atau bahan pertimbangan bagaimana sih materi yang akan diujikan nantinya.Oleh kare itu tanpa basa - basi silakan Bapak / Ibu melihat materi Soal Pedagogik disini , Semoga Bermanfaat...............
Soal materi UKA 2012
Salam Silaturrahim.......... MKKMI Karanggeneng , ingin membantu Bapak Ibu yang akan menghadapi Ujian Kompetensi Awal ( UKA ) , kami akan berbagi materi soal yang mungkin Bapak / Ibu butuhkan sekedar untuk Referensi atau bahan pertimbangan bagaimana sih materi yang akan diujikan nantinya.
Oleh kare itu tanpa basa - basi silakan Bapak / Ibu melihat materi Soal Kepribadian di SINI , Semoga Bermanfaat
Oleh kare itu tanpa basa - basi silakan Bapak / Ibu melihat materi Soal Kepribadian di SINI , Semoga Bermanfaat
28 Mei, 2012
Calon Peserta Sertifikasi 2012 Lamongan
Lampiran 1 SK Dirjen Nomor : 550/2012 Calon Peserta Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Umum Non PNS Kabupaten Lamongan dapat didownload disini
25 Mei, 2012
PESERTA UKA PTAI Jatim Tambahan (Lamongan)
Bapak Ibu Calon peserta sertifikasi 2012 , terutama Calon Peserta UKA IAIN Surabaya, Kabupaten Lamongan di Akhir bulan Mei 2012 ini ada tambahan, Mau tahu ........ Bapak Ibu bisa mendownloadnya di Link ini , semoga bermanfaat. Amin
02 Mei, 2012
Petunjuk Teknis BOS Madrasah Tahun 2012
BOS untuk madrasah/sekolah tahun 2012 mengalami kenaikan sekitar 40 % dari APBNP 2011, ini merupakan upaya Pemerintah untuk memajukan Pendidikan di Indonesia sekaligus Amanat dari Undang-Undang Dasar 1945.
Selanjutnya berapa kenaikan untuk masing - masing Tingkatan Lembaga Pendidikan MI dan MTs, anda bisa mendownload Petunjuk Teknis BOS 2012 DISINI
Selanjutnya berapa kenaikan untuk masing - masing Tingkatan Lembaga Pendidikan MI dan MTs, anda bisa mendownload Petunjuk Teknis BOS 2012 DISINI
28 April, 2012
NRG KEMENAG
Nomor Registrasi Guru (NRG) Kemenag bagi guru yang telah lulus sertifikasi bisa di cari disini
25 April, 2012
Setidaknya,
ada tiga hal penting dan mendasar yang perlu segera diagendakan agar pendidikan
karakter benar-benar bisa diimplementasikan ke dalam institusi pendidikan kita.
Pertama,
membangun keteladanan elite bangsa. Sudah bertahun-tahun lamanya, semenjak
rezim Orba berkuasa, negeri ini telah kehilangan sosok negarawan yang bisa
menjadi teladan dan anutan sosial dalam perilaku hidup sehari-hari. Kaum elite
kita, diakui atau tidak, hanya pintar ngomong di atas mimbar pidato, tetapi
implementasi tindakannya ibarat “jauh panggang dari api”. Mereka ngomong
“berantas korupsi dan mafia hukum”, tetapi realitas yang terjadi justru proses
pembiaran terhadap perilaku-perilaku jahat dan korup. Mereka berteriak “membela
wong cilik”, tetapi kenyataan yang terjadi justru peminggiran peran dan
penggusuran rakyat kecil di mana-mana. Insitusi pendidikan tak akan banyak
maknanya apabila kaum elite kita hanya berada “di atas menara gading
kekuasaan”, miskin keteladanan, dan hanya sibuk bermain akrobat untuk
mempertahankan kekuasaan semata.
Kedua,
memberdayakan guru. Secara jujur harus diakui, profesi guru, semenjak
disahkannya UU Guru dan Dosen, menjadi lebih “bergengsi” dan bermartabat.
Setidak-tidaknya, guru yang dinyatakan sudah lulus sertifikasi sudah bisa
menikmati tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok. Namun, sesungguhnya
bukan hanya semata-mata tingkat kesejahteraan yang dibutuhkan guru, melainkan
juga pemberdayaan dari ranah kompetensi yang selama ini masih menyisakan tanda
tanya. Empat kompetensi –profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial– yang
menjadi syarat wajib bagi guru profesional belum sepenuhnya bisa diimplementasikan
dalam perilaku dan kinerja guru sehari-hari. Belum lagi persoalan perlindungan
dan advokasi terhadap kinerja guru yang dianggap masih lemah, sehingga guru
belum sepenuhnya mampu menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Yang
tidak kalah penting, guru juga perlu terus diberdayakan dalam soal pengembangan
pendidikan karakter lintas-mata pelajaran. Artinya, pendidikan karakter bukan
hanya semata-mata menjadi tanggung jawab guru PKn atau Agama saja, melainkan
juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kinerja guru secara menyeluruh
dan terpadu.
Ketiga, dukungan lingkungan sosial, kultural, dan
religi terhadap keberlangsungan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan. Di
tengah situasi peradaban yang makin abai terhadap nilai-nilai akhlak dan budi
pekerti, institusi pendidikan tak bisa sepenuhnya “otonom” dan berjalan sendiri
tanpa “intervensi” lingkungan. Segenap elemen bangsa, mulai tokoh masyarakat,
agama, hingga media, perlu memberikan dukungan penuh dan optimal terhadap
implementasi pendidikan karakter. Media televisi yang selama ini telah menjadi
“tuhan” baru di kalangan anak-anak dan remaja perlu menjalankan fungsinya
sebagai pencerah peradaban dengan memberikan suguhan dan tayangan yang
edukatif. Jangan sampai anak-anak yang tengah “memburu jati diri” dicekoki
dengan tayangan sinetron mistik atau entertaintment yang serba glamor,
hingga membuat anak-anak bangsa di negeri ini makin kehilangan pegangan dan
basis pendidikan karakter dalam hidup dan kehidupannya.
24 April, 2012
PEMBINAAN GURU DPK OLEH PPAI KECAMATAN KARANGGENENG
Sejalan dengan Regulasi Pemerintah pada Permendiknas 30 Tahun 2011,tentang beban kerja guru,
berkaitan dengan kedisiplinan Guru atau Pegawai PNS terutama para Guru DPK di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Lamongan oleh PPAI Kecamatan Karanggeneng, mengadakan Pembinaan terhadap para Guru yang ditugaskan di Madrasah Swasta. Dalam penyampaian yang diutarakan PPAI (Mustari,M.Ag.) mengatakan , hendaknya para guru DPK untuk melaksaanakan Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan jam kerja sebagai PNS, mulai dari ketika berangkat/masuk kerja sampai dengan jam pulang juga harus sesuai dengan Peraturan atau Undang Undang tersebut. Disampaikan juga bahwaa PNS merupakan Abdi Negara dan Masyarakat yang selalu harus memberikan pelayanan yang prima, lebih lebih menyangkut masa depan anak bangsa di lembaga pendidikan. Disampaikan pula bahwa tugas guru memang berat, tapi dengan tugas dan pengabdian yang di emban lebih baik dibanding dengan para guru swasta lainnya.Oleh sebab itu para PNS diharapkan lebih meningkatkan kinerjanya. Sementara itu juga PPAI ( H.Abdul Wahid, MA ) menegaskan pula selain gaji yang diterima Guru PNS saat ini juga mendapatkan tunjangan sertifikasi , jadi kinerja PNS harus lebih baik dari guru swasta.
berkaitan dengan kedisiplinan Guru atau Pegawai PNS terutama para Guru DPK di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Lamongan oleh PPAI Kecamatan Karanggeneng, mengadakan Pembinaan terhadap para Guru yang ditugaskan di Madrasah Swasta. Dalam penyampaian yang diutarakan PPAI (Mustari,M.Ag.) mengatakan , hendaknya para guru DPK untuk melaksaanakan Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan jam kerja sebagai PNS, mulai dari ketika berangkat/masuk kerja sampai dengan jam pulang juga harus sesuai dengan Peraturan atau Undang Undang tersebut. Disampaikan juga bahwaa PNS merupakan Abdi Negara dan Masyarakat yang selalu harus memberikan pelayanan yang prima, lebih lebih menyangkut masa depan anak bangsa di lembaga pendidikan. Disampaikan pula bahwa tugas guru memang berat, tapi dengan tugas dan pengabdian yang di emban lebih baik dibanding dengan para guru swasta lainnya.Oleh sebab itu para PNS diharapkan lebih meningkatkan kinerjanya. Sementara itu juga PPAI ( H.Abdul Wahid, MA ) menegaskan pula selain gaji yang diterima Guru PNS saat ini juga mendapatkan tunjangan sertifikasi , jadi kinerja PNS harus lebih baik dari guru swasta.
22 April, 2012
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan dianggap sebagai orang yang berperanan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang merupakan percerminan mutu pendidikan. Keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas dari pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal yang membawa dampak pada perubahan kinerja guru. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang dapat diungkap tersebut antara lain:
1. Kepribadian dan dedikasi
Setiap gurumemiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang guru dengan lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah abstrak, yang hanya dapat dilihat dari penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah , baik yang ringan maupun yang berat. Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik, artinya seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu, dengan kata lain baik tidaknya citra seseorang ditentukan oleh kepribadiannya.
2. Penampilan atau cara berpakaian
Cara berbakaian guru didalam penampilan juga mencerminkan sikap kepribadian juga. Setiap kali guru mengajarkan kebaikan, cara berpakaian yang baik, disaat itulah guru harus berpenampilan sebagaimana layaknya seorang guru. Mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki siswa atau murid akan memperhatikan bagaimanakah penampilan guru mereka. Apakah tatanan rambut yang berantakan, baju dan celana yang kusut, sepatu kusam , anak didik selalu memperhatikan, lebih-lebih anak di kelas rendah.
Pakaian atau busana yang rapi akan menambah rasa hormat siswa terhadap guru. Mereka akan sadar bahwa yang dihadapi adalah panutan yang harus dicontoh, Oleh sebab itulah mari kita sebagai pendidik atau guru yang akan mencetak sebuah kader penerus bangsa, penampilan dan kepribadian harus kita jaga , berusaha semaksimal mungkin baik dimata anak didik khususnya dan dimata masyarakat pada umumnya
Langganan:
Postingan (Atom)